21.4.14

Security Attack



Merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui informasi dari organisasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak. Sebuah informasi itu harus dirahasiakan dan perlu mendapat perlindungan. Keamanan data harus terjamin sehingga tidak sembarang orang yang bisa membukanya.
            Salah satu contohnya yaitu pengumpulan data-data Si meliputi: nama, alamat, alamat e-mail, jenis kelamin, program keahlian, tingka/kelas,  tempat lokasi prakerin, dan nomor telepon. Data-data tersebut diolah menjadi basis data sebagai bahan informasi praktek kerja industri luar negeri. Data-data tersebut sangat riskan bagi terjadinya pelanggaran hak privasi atas data pribadi, terutama apabila diluar sepengetahuan dan persetujuan subyek data maupun penguna data atas data-data pribadi yang dikumpulkan tersebut.
Tiga aspek yang dipertimbangkan dalam pengamanan data:
a.      Serangan keamanan (security attack): suatu usaha untuk mengetahui fungsi di dalam suatu sistem komputer. Secara sederhana, alur informasi yang benar adalah mengalir dari sumber informasi ke tujuan informasi tanpa ada gangguan selama perjalanan dari sumber ke tujuan, dan tidak ada informasi yang hilang selama perjalanan tersebut, sehingga pihak yang tidak berhak tidak akan menerima informasi tersebut.
b.      Mekanisme keamanan (security mechanism): mekanisme yang didisain untuk melakukan pendeteksian, pencegahan, atau pemulihan dari suatu serangan keamanan.
c.       Pelayanan keamanan (security service): suatu pelayanan yang mampu meningkatkan keamanan dari sistem pemrosesan data dan transfer informasi dalam suatu organisasi.

Vulnerability  merupakan  kelemahan  dalam  system  keamanan,  contoh  dalam  prosedur,  rancangan,  atau implementasi yang dapat di-eksploitasi dalam menyebabkan kehilangandan bahaya. Sebuah  threat  dalam  sistem  komputer  merupakan  suatu  kumpulan  keadaan  yang  berpotensi  menimbulkan kehilangan  atau bahaya.
      Menurut W. Stallings [William Stallings, “Network and Internetwork Security,” Prentice Hall, 1995.] serangan (attack) terdiri dari:
1.      Interuption : berakibat aset sistem rusak atau tidak dapat diguanakan. Ini merupakan serangan terhadap ketersediaan (availability), contohnya adalah pemutusan jalur komunikasi.
2.      Interception : berakibat aset dalam sistem diakses pihak yang tidak berhak. Ini merupakan serangan terhadap privasi (privacy/confidentially), contohnya adalah penyadapan untuk menangkap data dalam jaringan.
3.      Modification : pihak yang tidak memiliki hak tidak hanya mampu mengakses tetapi merubah asset. Ini merupakan serangan terhadap keutuhan/integritas (integrity). Contohnya merubah isi pesan yang ditransmisikan dalam jaringan.
4.      Fabrication : pihak yang tidak memiliki hak memalsukan suatu obyek tertentu di dalam sistem. Ini merupakan serangan terhadap otentikasi (authenticity). Contohnya memasukkan pesan palsu kedalam jaringan.