1 Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer
yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan.
Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari
pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub,
dan pengkabelannya.
Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada
beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi
juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Biaya
2. Kecepatan
3. Lingkungan
4. Ukuran
5. Konektivitas
Jenis-Jenis Topologi Jaringan
a)
Topologi
Bus
Pada
topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi
dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini
biasanya menggunakan kebel koaksial.Setiap Server dan Workstation yang
disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung
kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus
sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun
diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam
melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang
ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan
kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.
Keunggulan topologi Bus:
1. Layout
kabel sederhana à instalasi relatif lebih mudah.
2. Hemat
kabel à biaya
instalasi relatif murah
3. Penambahan
dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan
Kelemahan topologi Bus:
1. Jika kabel
utama (bus) putus à semua komputer tidak bisa saling berhubung
2. Bila kabel
utama sangat panjang à pencarian gangguan menjadi sangat sulit
3. Kemungkinan
akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang
mengirim à menurunkan kecepatan komunikasi
4. Keamanan
data kurang terjamin
5. Diperlukan
repeater untuk jarak jauh
Pada
Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat
penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator.Masing – masing
Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke
konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum
konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi
jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus,
sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya
saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.
Pada
topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian
tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar
Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator,
sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator.
Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star,
penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja,
tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah
satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu
Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah
Hub dan Switch.
Karakteristik
topologi Star:
·
Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (Hub)
·
Bila setiap paket data yang masuk ke hub di-broadcast ke
seluruh node yang terhubung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan semakin
turun.
·
Sangat mudah dikembangkan sebab setiap node hanya terhubung
secara langsung ke konsentrator.
·
Jika salah satu kartu ethernet rusak atau salah satu kabel
pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi.
Keuntungan
dari penggunaan Topologi Star:
1. Cukup
mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan
2. Pusat dari
jaringan star à tempat yang baik untuk menentukan
diagnosa kesalahan dalam jaringan.
3. Apabila
satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan à
komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
4. Kita dapat
menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang
dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda
Kekurangan
dari penggunaan Topologi Star:
¡ Memiliki
satu titik kelemahan, hub. kerusakan HUB à lumpuhnya seluruh link dalam
jaringan à computer
tidak dapat saling berkomunikasi
¡ Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) à
memutuskan semua komunikasi
¡ Membutuhkan
lebih banyak kabel
Untuk
membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan
yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini
setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang
berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan
melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi
jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana).
Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan
menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan
beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.
Karakteristik
topologi Ring:
·
Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan
bentuk jaringan seperti lingkaran.
·
Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
·
Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga
tabrakan dapat dihindarkan.
·
Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika
salah satu node rusak, maka seluruh jaringan tidak dapat berkomunikasi.
Keunggulan topologi Ring:
Hemat kabel.
lebih
murah bila dibandingkan dengan topologi Star.
Dapat
melayani aliran lalu lintas data yang padat
Aliran
data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari
server
Trasmisi
data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kelemahan topologi Ring:
1. Sangat
peka terhadap kesalahan jaringan.
2. Sukar
untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
3. Biaya
pemasangan lebih besar.
4. Kerusakan
pada salah satu media pengiri à melumpuhkan kerja seluruh jaringan
5. Paket data
harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerimaàlebih
lambat
6. Pengembangan
jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih
sulit bila port sudah habis.
Topologi
Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat.Topologi ini
biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang
berbeda.Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi
Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator
(Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian.
Pada
dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star,
sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan
topologi Star.
Karakteristik topologi Tree:
·
Dimulai dari satu titik yang disebut head-end.
Dari head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
·
Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk
bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Keunggulan topologi Tree:
1. Mudah
dalam pengembangan jaringan.
2. Mudah
dalam mendeteksi kerusakan.
3. Memungkinkan
untuk memiliki jaringan point to point
4. Mengatasi
keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi
hub.
5. Topologi
tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
6. mampu
menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang
dimiliki oleh HUB.
Kelemahan topologi Tree:
1. Jika salah
satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada
dibawahnya akan terganggu.
2. Karena
bercabang makadi perlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau
kepada siapa transmisi data ditujukan.
3. Perlu
suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalamjaringan.
4. Kabel yang
digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang
dalampengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
5. HUB
menjadi elemen kritis.
Topologi
Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node.
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau
Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung
langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan
untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1
(n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node,
maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.
Topologi
Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan
bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan
mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.
Karakteristik
topologi mesh:
·
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara
peralatan-peralatan yang ada.
·
Susunannya pada setiap peralatan yang ada di dalam jaringan
saling terhubung satu sama lain.
·
Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, maka akan
sulit untuk mengendalikannya dibandingkan jika hanya sedikit peralatan yang
terhubung.
Keunggulan topologi Mesh:
1. Topologi
Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, jika terdapat satu Link yang
rusak à suatu
Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.
2. Dapat
berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
3. Data dapat
dikirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya
4. Memiliki
sifat Robust
5. Mudah
dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi
antar komputer.
Kelemahan topologi Mesh:
1.
Setiap perangkat harus memiliki I/O port à Butuh
banyak kabel à butuh
banyak biaya.
2.
Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena
komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
3.
Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang
berlebih.
TOPOLOGI
|
BIAYA INSTALASI
|
PENGGUNAAN KABEL
|
TINGKAT KEAMANAN
|
BENTUK TOPOLOGI
|
Star
|
Mahal
|
Boros
|
Tinggi
|
Konvergensi
|
Ring
|
Mahal
|
Hemat
|
Kurang
|
Ring
|
Bus
|
Murah
|
Hemat
|
Sedang
|
Single line
|
Mesh
|
Mahal
|
Boros
|
Sedang
|
Mesh
|
Tree
|
Menengah
|
Boros
|
Sedang
|
Backbone
|
3.Implementasi Topologi Jaringan
a)
Topologi
StaràWarnet
Dalam
topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke
lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat
yang dinamakan hub.
Topologi star digunakan
dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai
langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan
kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih
banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan
perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu
komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi
yang lainnya (jaringan).
Bagaimana Jaringan Star Bekerja
Setiap
komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hubyang
mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star
network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star
network).Hub dalam broadcast star network dapat
menjadi aktif ataupun pasif. Active hubmemperbaharui sinyal
elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung
ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga
dengan multiport repeater.
Jika kita
menggunakan hub memiliki 32 port, dengan
seluruh portterisi, maka collision akan sering
terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal
tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan
untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switchmembutuhkan
tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring
panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik
koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau
memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga
listrik untuk menjalankannya.
b)
Topologi
BusàRumah tangga
c)
Topologi
Ring,Tree àPerkantoran dan Bank
B.
NOS (Network Operating System)
1.
Pengertian NOS (Network Operating
System)
Network
Operating System (Sistem operasi jaringan) adalah
sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya,
sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan
untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
2.
Fungsi NOS (Network Operating
System)
NOS
merupakan sebuah software yang mengontrol software dan hardware lainnya, yang
berjalan pada sebuah jaringan (network). Software ini juga memungkinkan lebih
dari satu komputer, atau yang juga biasa dikenal dengan komputer jaringan
(network computers), untuk dapat berkomunikasi dengan satu komputer utama dan
komputer lainnya, sehingga dapat berbagi sumber daya (resources), menjalankan
aplikasi, mengirimkan pesan dan berbagai macam fungsionalitas lainnya.
NOS ini dirancang untuk
menyediakan sumber daya jaringan untuk klien:
·
Server aplikasi, seperti database
bersama
·
Sentralisasi penyimpanan data
·
Direktori layanan yang menyediakan
repositori terpusat account pengguna dan sumber daya pada jaringan, seperti
Active Directory
·
Jaringan Antrian cetak
·
Jaringan akses dan keamanan
·
Redundant sistem penyimpanan, seperti
RAID dan backup
Jaringan sistem operasi menyediakan beberapa
protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi jaringan. Protokol-protokol ini
dikendalikan oleh kode pada server jaringan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar1,
protokol yang digunakan oleh sistem operasi jaringan menyediakan layanan
seperti web browsing, transfer file, e-mail, resolusi nama, dan IP pengalamatan
otomatis.
Semua fasilitas yang memanfaatkan Web
memerlukan network operating systems (NOS), yaitu sistem operasi komputer untuk
server, atau sebuah program dasar yang memungkinkan berjalannya server pada
sebuah sistem client/server. Sistem Web itu sendiri memang berbasis pada skema
client/server. Contoh dari NOS adalah Windows Server, Linux, dan berbagai
variasi UNIX. Perlu kiranya diketahui, NOS sendiri sudah hadir sebelum Web
menjadi fenomena global, walaupun Web lah yang membuatnya amat populer. Sistem
operasi LINUX boleh dianggap sebagai punya hubungan simbiotik dengan Web, dan
sistem ini terus dikembangkan oleh para sukarelawan global, sehingga hampir
pasti bahwa perkembangan LINUX dan perkembangan Web selalu sejalan.
Sebagai sebuah sistem operasi, NOS punya
beberapa karakteristik yang membedakannya dari client operating systems.
Sudahlah jelas bahwa aplikasi yang akan dijalankannya memang didisain untuk
keperluan komputerisasi di dalam sebuah jaringan. Dengan demikian, NOS memang
melayani lebih dari satu pengguna setiap kalinya, dengan hirarki kewenangan
(previlege) pengguna yang berbeda-beda. Terpenting lagi, NOS dirancang untuk
tetap siaga dan selalu ‘menyala’ sepanjang waktu. Sebuah NOS berfungsi sebagai
semacam landasan atau platform bagi kegiatan berbagai perkakas penting sebuah
jaringan komputer, misalnya:
§ Infrastuktur
TCP/IP, yang mengandung berbagai fungsi NOS sebagai pengatur lalu-lintas
(router), penolak bala (firewall), dan induk pengatur (dalam bentuk DHCP
server, atau DNS server).
§ Fungsi-fungsi
LAN (local area network) seperti pengecekan identitas alias autentifikasi,
penggunaan sumberdaya komputer secara bersama dalam bentuk file sharing atau
printer sharing.
§ Sebagai
induk pengelola direktori alias directory server; di sini NOS mengatur otoritas
komputer-komputer yang terkait dengan sebuah jaringan.
§ Sebagai
‘pelayan’ bagi berbagai aplikasi (application serving); di sini NOS menjadi
landasan bagi berbagai aplikasi yang memerlukan jaringan, misalnya aplikasi
sistem perpustakaan, aplikasi mesin pencari, dan sebagainya. Di dalam konteks
jaringan global, maka NOS juga melayani fungsi Web serving (lihat juga Web
service)
§ Pengelolaan
pangkalan data relasional dalam jaringan, misalnya untuk melayani produk yang
dibuat dengan MySQL atau Oracle. Di lingkungan perpustakaan digital, biasanya
ada seseorang yang bertugas memadukan segala operasi di tingkat jaringan, biasa
disebut seorang digital library integrator. Petugas inilah yang biasanya
bekerja dalam lingkungan NOS, melakukan pengembangan, pemasangan (installing),
pengaturan konfigurasi (configuring), penyelarasan aktivitas-aktivitas jaringan
lewat komputer induk (tuning web servers), dan membangun serta merawat
pangkalan data relasional. Seringkali sebuah perpustakaan dapat meminta akses
ke NOS tanpa harus memiliki dan merawat server sendiri. Lembaga induk tempat
perpustakaan itu berada biasanya mempunyai sebuah unit teknologi informasi,
atau menyewa jasa host di luar untuk mengurusi server. Tetapi banyak juga
perpustakaan yang menghendaki server sendiri sehingga memerlukan seorang
petugas integrator.
Dalam konteks penggunaan NOS ini,
setidaknya para pengelola perpustakaan digital memahami bahwa ada dua program
mendasar. Pertama adalah web server, yaitu program yang berjalan di NOS untuk
mengelola situs-situs Web. Ketika seseorang ingin melihat sebuah situs, maka
web server mengirim situs itu ke komputer pengguna melalui Internet. Paling
populer adalah Apache Server dan Internet Information Server dari Microsoft.
Selain fungsi mengirim situs yang diminta pengguna, web server juga melakukan:
1. Pengelolaan
situs Web.
2. Pembelokan
(redirection) dari satu URL ke URL lainnya.
3. Pengiriman
pesan-pesan tentang kesalahan (error message)
4. Pengaturan
dalam penempatan (uploading) berkas.
5. Enkripsi
untuk data yang ingin disembunyikan (sensitive data)
6. Authentikasi
7. Pengolahan
bahasa scripting seperti PHP dan Cold Fusion Kedua adalah proxy server yang
pada dasarnya adalah web server ketika bertindak sebagai perantara alias
intermediary antara web browser dan keseluruhan dunia Internet yang amat luas.
Kegunaan paling umum dari proxy servers di lingkungan perpustakaan digital ini
misalnya adalah sebagai penyedia akses jarak jauh (remote access) ke
alamat-alamat sumber informasi yang penggunaannya dibatasi, misalnya jurnal
elektronik yang hanya tersedia untuk pelanggan. Web servers dan proxy servers
juga biasanya menjadi sarana untuk memantau segala kegiatan yang dilakukan
melalui portal atau situs sebuah perpustakaan digital. Keduanya dapat menyimpan
dan mengolah berkas catatan pemakaian (log files) yang kemudian akan dipakai
oleh pengelola untuk mengevaluasi perpustakaan digitalnya.
Beberapa
sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:
Microsoft LAN Manager
Microsoft LAN Manager
Adalah
sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation
bersama-sama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai penerus
perangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi
MS-DOS.LAN Manager dibuat berbasiskan IBM OS/2 dan protokol NetBEUI. Pada tahun
1990, Microsoft meluncurkan LAN Manager 2.0 yang menawarkan banyak keunggulan.
Versi terakhir LAN Manager, versi 2.2 yang dimasukkan ke dalam OS/2 1.31
menjadi sistem operasi server Microsoft, sebelum digantikan oleh Windows NT
Server pada tahun 1994.
Beberapa
vendor menjual versi LAN Manager, yakni:
HP
LAN Manager/X, IBM LAN Server.
Novell
NetWare
adalah
sebuah sistem operasi jaringan yang umum digunakan dalam komputer IBM PC atau
kompatibelnya. Sistem operasi ini dikembangkan oleh Novell, dan dibuat
berbasiskan tumpukan protokol jaringan Xerox XNS. NetWare telah digantkan oleh
Open Enterprise Server (OES). Versi terakhir dari NetWare hingga April 2007
adalah versi 6.5 Support Pack 6, yang identik dengan OES-NetWare
Kernel, Support Pack 2.
Microsoft
Windows NT Server
Windows
NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur
sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows
Vista. Sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform
mikroprosesor, dimulai dari Intel 80x86 (hingga sekarang), MIPS R4x00
(dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital Equipment Corporation Alpha AXP
(dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3), IBM PowerPC (dimulai dari versi
Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi Windows NT 4.0), serta beberapa
platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum, karena
dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis
Windows NT hanya mendukung platform Intel 80x86, Intel IA64 dan AMD64 (atau x64),
sementara platform lainnya tidak didukung lagi, mengingat kurangnya dukungan
dari pihak ketiga untuk prosesor tersebut.
Windows
NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut dibangun dari
kode sumber yang sama, yaitu sebagai berikut:
1. Windows
NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan pada workstation jaringan.
2. Windows
NT Server, yang dikhususkan untuk penggunaan pada server jaringan.
3. Windows
NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server, yang sama-sama ditujukan
untuk penggunaan pada server jaringan, tetapi menawarkan lebih banyak fungsi
dan fitur daripada Windows NT Server standar.
Banyan
VINES
Banyan
VINES (singkatan dari Virtual Integrated Network Service)
adalah sebuah sistem operasi jaringan yang populer pada akhir dekade 1980-an
hingga awal dekade 1990-an yang banyak digunakan dalam jaringan-jaringan
korporat.
VINES
pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang diturunkan dari Xerox
Network Systems (XNS). VINES sendiri menggunakan arsitektur jaringan
terdistribusi klien/server yang mengizinkan klien-klien agar dapat mengakses
sumber daya di dalam server melalui jaringan. Fitur-fitur yang diusung oleh
Banyan VINES antara lain adalah:
·
Memiliki layanan berbagi berkas
(file-sharing)
·
Memiliki layanan berbagi alat pencetak
(print-sharing)
·
Memiliki layanan direktori terdistribusi
yang disebut sebagai StreetTalk untuk melakukan manajemen jaringan
·
Dukungan terhadap protokol Transmission
Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
·
Menawarkan perangkat bantu administrasi
jaringan dengan menggunakan antarmuka grafis
·
Mendukung manajemen dengan menggunakan
protokol Simple Network Management Protocol (SNMP)
Klien-klien
yang didukung oleh VINES antara lain:
IBM OS/2
Microsoft
Windows (mulai dari Windows NT 4.0, komponen klien Banyan VINES telah
ditiadakan). Selain itu, Banyan VINES juga menawarkan aplikasi yang dapat
mengintegrasikan jaringan Windows NT (NetBEUI), AppleTalk, dan jaringan UNIX ke
dalam sebuah jaringan dengan Banyan VINES sebagai pusatnya.Beberapa varian
UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris.Sesuai fungsi
komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dibedakan menjadi
dua tipe:
Jaringan peer to peer
Setiap
komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan
komputer-komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Pada
jaringan ini sumber daya terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam
jaringan tersebut, baik sumber daya yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak dan datanya.
Jaringan client/server
Terdapat
sebuah komputer berfungsi sebagai server sedangkan komputer yang lain berfungsi
sebagai client.Komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer
yang terdapat dalam jaringan tersebut. Sedangkan komputer client (workstation)
sesuai dengan namanya menerima lanyanan dari komputer server.
Karakteristik Sistem Operasi Jaringan
1.
Pusat kendali sumberdaya jaringan
2.
Akses keaman sebuah jaringan
3.
Mengizinkan remote user terkoneksi kejaringan
4.
Mengizinkan user terkoneksi kejaringan lain (misalnya
Internet)
5.
Back up data dan memastikan data tersebut tersedia
Jenis Sistem Operasi jaringan
1.
Sistem Operasi Jaringan Berbasis
GUI
Sistem operasi yang dalam proses instalasinya user
tidak perlu menghafal sintax
– sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman
yang digunakannya.Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI :
Linux Redhat
Windows NT 3.51
Windows 2000 (NT 5.0)
Windows Server 2003
Windows XP
Microsoft MS-NET
Microsoft LAN Manager
Novell NetWare
2.
Sistem Operasi Jaringan Berbasis
Text
Sistem operasi yang proses instalasinya, user
diharap kan untuk menghafal sintax
– sintax atau perintah DOS yang digun akan untuk menjalankan suatu
proses instalasi Sistem Operasi Jaringan tersebut,
diantara nya adalah sebagai berikut :
Linux Debian
Linux Suse
Sun Solaris
Linux Mandrake
Knoppix
MacOS
UNIX
Windows NT
Windows 2000 Server
Windows 2003 Server
Windows 2008 Server
Windows 2012 Server
Namun, beberapa Sistem Operasi jaringan
yang sering di temukan adalah sebagai berikut:
UNIX
Multiuser dan
multitasking operating system Dibuat di Bell Laboratories awal tahun
1970an Tidak user friendly.Dapat menangani pemrosesan
yang besar sekaligus menyediakan layanan
internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses
database, dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan system operasi
yang berbeda untuk mengakses file yang di simpan di komputer
yang menggunakan system operasi UNIX. Trademark dari UNIX sekarang di pegang oleh
the Open Group.
LINUX
Turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull
operating system Linux dapat digunakan sebagai sistem operasi
server dan client Memiliki implementasi lengkap dari arsitektur
TCP/IP dalam bentuk TCP/IP networking software, yang
mencakup driver untuk ethernet card dankemampuan untuk menggunakan
Serial Line Internet Protocol (SLIP) dan Point-to-Point Protocol (PPP) yang
menyedia kan akses kejaringan melalui
modem.
Sejumlah layanan
yang disediakan oleh Linux yang berbasiskan TCP/IP suite:
Web server: Apache
Web proxy: Squid
File dan print sharing: Samba
Email: Sendmail
Domain Name Server: menyediakan mapping
antara nama dan IP address dan mendistribusikan informasi tentang jaringan
(mail server) contoh BIND.
a. NOVELL NETWARE
ü
Dahulu digunakan sebagai
LAN-based network operating system
ü
Dibuat oleh Novell, Inc.
ü
Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan
tahun1990-an
ü
Konsep: pembagian disk space dan printer
Pengembangan:
·
File sharing: layanan modul file, pencarian lokasi fisik dilakukan
di server
·
Caching: meng-caching file yang sedang aktif
·
Netware Core Protocol (NCP) lebih efektif: tidak ada perlu ada
acknowledgement untuk setiap permintaan atau
data yang dikirimkan
·
Pelayanan selain file dan printer sharing seperti web,
email, database, TCP/IP, IPX, dll
b. Windows NT
ü Dibuat oleh Microsoft sebagai kelanjutan dari
OS/2 versi mereka
Versi dari keluarga Windows NT:
·
Windows NT 3.51
·
Windows 2000 (NT 5.0)
a. Windows
2000 Professional (workstation version)
b. Windows
2000 Server
c. Windows
2000 Advanced Server
d. Windows
2000 Datacenter Server
·
Windows Server 2003
·
Windows XP